Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 yang berpusat di Laut Banda pada Selasa, 9 Juni, pukul 11.56 WIB terasa hingga Ambon. Pusat gempa tercatat di selatan Pulau Buru, Maluku, sekitar 68 kilometer selatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, pada kedalaman 20 kilometer.
“Gempa terasa di beberapa daerah. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa,” kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2019 yang dicatat oleh beberapa media berita ambon.
Intensitas guncangan level III-IV skala MMI tercatat di Namrole, level III di Piru, dan level II di Ambon.
Berdasarkan analisis badan tersebut, gempa dangkal tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar setempat dan diperkirakan tidak memicu tsunami. Mekanisme pergerakannya adalah tipe sesar geser horizontal (strike-slip).
Lebih lanjut BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan mengabaikan rumor terkait gempa tersebut. Masyarakat dihimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak serta selalu mengecek dan memastikan rumahnya tahan terhadap gempa.
Pada Kamis pekan lalu, BMKG juga mencatat gempa berkekuatan dahsyat di kawasan sekitar, tepatnya 99 kilometer sebelah utara Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara. Gempa berkekuatan 6,8 SR menghancurkan lebih dari seratus bangunan dan menimbulkan trauma bagi penduduk setempat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan tiga gempa melanda Labuha, Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara pada hari ini, 25 November 2020. Sebelumnya, wilayah tersebut diguncang tujuh gempa pada Sabtu-Minggu, 21 November. -22.
Gempa pertama berkekuatan 4,3 magnitudo terjadi pada pukul 11.20 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan berasal dari laut, 26 kilometer selatan Labuha. Guncangan gempa dirasakan pada level III MMI di Bacan Timur Tengah.
Yang kedua dengan magnitudo 3,2 terjadi pada 12:54 WIB. Pusat gempa berada di darat, 22 kilometer tenggara Labuha. Kedalaman kedua gempa sama yaitu 10 kilometer.
Gempa terakhir, tercatat pukul 13:59 WIB, dan guncangan dirasakan hingga level III MMI di Labuha. Pusat gempa ditemukan berada di laut, 21 kilometer tenggara Labuha pada kedalaman 10 kilometer.
Dalam keterangan tertulis, Kepala Badan Penanggulangan Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, rangkaian gempa di Labuha dipicu aktivitas sesar di Sesar Sorong-Maluku. Kegiatan serupa pernah terjadi pada Juli 2019. Pantau terus website kami untuk berita ambon terkini seputar gempa bumi yang masih terus memberikan gempa-gempa susulan ini.